obesitas

Obesitas dan Kanker: Hubungan yang Perlu Dipahami

Obesitas pada sebagian masyarakat berpotensi mengundang berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami hubungan antara kegemukan dan kanker. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah, tetapi juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Apa itu obesitas?

Obesitas adalah kondisi penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Kondisi ini terjadi akibat asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas pembakaran kalori, sehingga kelebihan kalori menumpuk dalam bentuk lemak. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan hingga menjadi obesitas.

Seseorang dinyatakan mengalami obesitas jika Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) lebih dari 25. Perhitungan ini diperoleh dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan.

Kegemukan dan kanker

Kanker ‘tumbuh’ dalam tubuh karena berbagai faktor, dan obesitas merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Berdasarkan data Globocan 2012, di Amerika Serikat terdapat kasus kanker terkait obesitas sebesar 3,5 persen pada pria dan 9,5 persen pada wanita. Ada beberapa mekanisme yang menjelaskan bagaimana obesitas meningkatkan risiko kanker, di antaranya:

  1. Produksi hormon estrogen berlebih

Obesitas menyebabkan peningkatan produksi hormon estrogen, yang dapat memicu kanker, terutama meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker rahim pada perempuan.

  1. Memicu hyperinsulinemia

Kegemukan dapat menyebabkan kelebihan insulin dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada organ tertentu.

  1. Memicu inflamasi

Sel lemak dapat memicu sistem imun untuk bereaksi terhadap jaringan tubuh yang berdekatan dengan lemak, menyebabkan peradangan (inflamasi). Jika peradangan ini berlangsung lama, dapat berkembang menjadi sel kanker.

  1. Menstimulasi perkembangan sel kanker

Sel lemak secara langsung memengaruhi hormon dan tumor growth factor, yang dapat memicu pertumbuhan kanker. Sebaliknya, hormon penekan pertumbuhan sel abnormal seperti adiponektin, cenderung lebih rendah pada individu dengan obesitas.

  1. Penyumbatan sistem imun

Lemak pada pengidap obesitas dapat menyumbat tipe sel khusus yang berperan dalam melawan kanker. Akibatnya, sistem imun tidak dapat berfungsi dengan optimal, sehingga sel kanker berkembang tanpa hambatan.

Jenis kanker yang berkaitan dengan obesitas

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), lebih dari 1.000 penelitian di berbagai negara telah mengidentifikasi 13 jenis kanker yang berkaitan erat dengan obesitas dan kelebihan lemak dalam tubuh, yaitu:

  • Kanker tenggorokan (esofagus)
  • Kanker lambung
  • Kanker usus besar
  • Kanker hati
  • Kanker kandung empedu
  • Kanker pankreas
  • Kanker payudara (risiko lebih tinggi setelah menopause)
  • Kanker rahim
  • Kanker indung telur (ovarium)
  • Kanker ginjal
  • Kanker selaput otak
  • Kanker kelenjar tiroid
  • Multiple myeloma (jenis kanker darah)

Cara mencegah obesitas untuk mengurangi risiko kanker

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas dan mengurangi risiko terkena kanker, di antaranya:

  • Menjaga berat badan tetap ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda.
  • Memilih makanan kaya serat, vitamin, dan mineral seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih agar berat badan tetap terkontrol.
  • Mengatur pola makan, misalnya makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering serta menjaga waktu makan yang teratur.
  • Menimbang berat badan secara berkala untuk memantau perubahan berat badan.

Penutup

Menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah penting dalam mencegah obesitas dan berbagai penyakit degeneratif, termasuk kanker. Pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, serta menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko kanker yang berkaitan dengan kegemukan. Selain itu, penting untuk mengenali gejala awal kanker, seperti perubahan berat badan yang drastis, gangguan pencernaan, atau benjolan yang tidak biasa. 

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis onkologi di Rumah Sakit Medistra untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Artikel ini ditulis oleh: dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD, KHOM

 


 

Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?

Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:

Telepon: (021) 5210-200

Whatsapp: 0817-5210-200

Ambulans: (021) 521-02-01

 


 

Dokter Rekomendasi:

dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD, KHOM

Hematology & Medical Oncology

 

Processing your request, please be patient.