Kanker usus besar adalah kondisi yang dimulai pada usus besar. Kolon atau usus besar adalah bagian akhir dari saluran pencernaan.
Kondisi ini biasanya memengaruhi orang dewasa yang lebih tua, meski dapat terjadi pada usia berapa pun. Awalnya, kanker dimulai sebagai gumpalan kecil, sel yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam kolon.
Polip menghasilkan sedikit gejala. Untuk alasan ini, dokter merekomendasikan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.
Penyakit ini disebut juga sebagai kanker kolorektal yang menggabungkan istilah kanker usus besar dan kanker yang dimulai di rektum.
Gejala kanker usus besar
Tanda dan gejala penyakit ini meliputi:
1. Perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar, termasuk diare, sembelit atau perubahan konsistensi tinja
2. Pendarahan rektum atau darah dalam tinja
3. Ketidaknyamanan perut seperti kram, gas atau nyeri
4. Perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya
5. Kelemahan atau kelelahan
6. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Banyak orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit. Ketika gejala muncul, mereka kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar.
Penyebab kanker usus besar
Secara umum, penyakit ini dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi normal. Ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel-sel terus membelah, bahkan ketika sel-sel baru tidak diperlukan. Ketika sel-sel menumpuk, mereka membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya. Sel-sel kanker dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh
Faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini meliputi:
1. Usia yang lebih tua
Kondisi ini dapat didiagnosis pada usia berapa pun, mayoritas orang dengan penyakit ini berusia lebih dari 50 tahun.
2. Riwayat pribadi kanker atau polip
Jika seseorang sudah memiliki kanker kolon atau polip, seseorang memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini di masa depan.
3. Kondisi radang usus
Penyakit radang kronis kolon, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko.
4. Riwayat keluarga
Seseorang lebih rentan untuk menderita penyakit ini jika memiliki hubungan darah yang telah memiliki penyakit. Jika lebih dari satu anggota keluarga menderitanya, risiko seseorang terkena kanker usus besar bisa lebih besar.
5. Diet rendah serat, tinggi lemak
Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko penyakit ini pada orang yang makan diet tinggi daging merah dan daging olahan.
6. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Orang yang tidak aktif lebih mungkin untuk mengembangkan kanker usus besar. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit ini.
7. Diabetes
Penyakit diabetes atau resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
8. Obesitas
Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko penyakit ini dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar jika dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan normal.
9. Rokok
Orang yang merokok mungkin memiliki peningkatan risiko.
10. Alkohol
Penggunaan alkohol yang berat meningkatkan risiko kanker.
11. Terapi radiasi untuk kanker
Terapi radiasi yang diarahkan pada perut untuk mengobati penyakit meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca Juga: Hidup Sehat, Hati Sehat: Mengenal Gejala dan Pencegahan Kanker Hati Sejak Dini
Skrining kanker usus besar
Dokter menyarankan agar orang dengan risiko ini mempertimbangkan skrining sekitar usia 45 tahun. Jika tanda-tanda dan gejala menunjukkan bahwa seseorang bisa memiliki kanker usus besar, dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih tes dan prosedur, termasuk:
1. Kolonoskopi
Tindakan ini menggunakan tabung panjang, fleksibel dan ramping yang melekat pada kamera video dan monitor untuk melihat seluruh usus besar dan rektum.
Jika ada area mencurigakan ditemukan, dokter dapat melewati alat bedah melalui tabung untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk analisis dan menghilangkan polip.
2. Tes darah
Dokter melakukan tes darah untuk memberikan petunjuk terkait kesehatan secara keseluruhan seperti tes fungsi ginjal dan hati. Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui bahan kimia yang dapat diproduksi oleh kanker usus besar.
Jika pasien telah didiagnosis menderita penyakit ini, dokter dapat merekomendasikan tes untuk menentukan tingkat (stadium) kanker.
3. Pemeriksaan radiologi seperti CT scan perut, panggul dan dada
Dalam beberapa kasus, stadium kanker mungkin tidak sepenuhnya ditentukan sampai setelah operasi. Tahapan ini ditunjukkan dengan angka Romawi yang berkisar dari 0 hingga IV, dengan tahap terendah menunjukkan kanker yang terbatas pada lapisan bagian dalam kolon. Pada stadium IV, kanker dianggap telah menyebar ke area lain dari tubuh.
Lakukan deteksi dini
Kanker ini seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah digestif di Rumah Sakit Medistra untuk mendapatkan anjuran, pemeriksaan, dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Referensi: