usus buntu

Apakah Radang Usus Buntu Berbahaya? Pahami Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Usus buntu atau apendiks adalah organ kecil yang menempel pada usus besar. Peradangan pada organ ini dikenal juga sebagai apendisitis. Tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang hebat, apendisitis dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, mari pahami seputar usus buntu dan bahaya peradangannya apabila tidak ditangani dengan cepat.

Peradangan usus buntu

Gejala awal yang timbul adalah rasa nyeri di bagian tengah perut, sekitar pusar. Rasa nyeri akan bertambah parah apabila seseorang bergerak, batuk, atau menekan di area tersebut. 

Terdapat dua jenis apendisitis:

1. Apendisitis akut

Jenis usus buntu ini yang paling umum. Gejalanya muncul secara tiba-tiba, dan memburuk dengan cepat.

2. Apendisitis kronis

Apendisitis tidak bertambah parah. Gejalanya lebih ringan, dan nyeri bisa kembali setelah beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. 

Apendisitis harus segera ditangani oleh tenaga medis. Apabila tidak ditangani secepatnya, apendiks dapat pecah. Gejala lain yang bisa timbul saat usus buntu radang antara lain:

  • mual,
  • muntah,
  • hilang nafsu makan,
  • dan diare.

Umumnya, apendisitis dialami oleh orang-orang dengan usia sepuluh sampai dengan tiga puluh tahun. Apendisitis terjadi karena tersumbatnya usus buntu oleh kotoran atau benda asing. Bakteri bertumbuh di dalam sumbatan dan mengakibatkan infeksi. Jika tidak segera diobati, apendiks dapat terbuka atau pecah. 

Pengobatan usus buntu

Seseorang yang mengalami gejala apendisitis harus segera ditangani oleh dokter, mengingat apendisitis bisa menyebabkan komplikasi serius. Pertama, dokter akan melakukan diagnosa sebelum melanjutkan tindakan. 

Tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosa pasien adalah tes darah, menguji sampel air seni, dan pemindaian CT scan serta MRI. Jika pasien terdiagnosa mengalami apendisitis, dokter akan melanjutkan tindakan.

Sebelum melakukan pembedahan, pasien akan diberikan anestesi. Kemudian bedah dilakukan untuk mengangkat apendiks yang meradang. Setelah bedah selesai, dokter akan menutup kembali sayatan bedah dengan jahitan.

Baca Juga: MRI: Teknologi Canggih untuk Hidup Sehat

Pemulihan pasca bedah 

Umumnya, pasien akan pulih dari apendisitis sekitar satu sampai dengan dua minggu. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri pasca bedah. Pasien diperbolehkan untuk pulang setelah dokter menyatakan pasien sudah pulih dan cukup sehat.

Selama di rumah, pasien bisa melakukan beberapa hal untuk membantu pemulihan.

  • Kembali melakukan aktivitas seperti biasa secara perlahan-lahan
  • Berhati-hati dengan luka jahitan pada saat mandi
  • Pasien tidak boleh melakukan aktivitas berat seperti olahraga sampai benar-benar pulih

Pemulihan akan memakan waktu lebih lama apabila apendiks sudah pecah atau terdapat komplikasi lainnya. 

Komplikasi penyakit usus buntu

Apendisitis yang tidak ditangani segera bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh. Komplikasi yang timbul dari radang usus buntu yaitu:

  • Apendiks pecah
  • Nanah di rongga perut
  • Bakteri di usus buntu berisiko masuk ke aliran darah

Penutup

Apendisitis adalah kondisi medis yang perlu diperhatikan. Dengan mengetahui gejala, penyebab, dan pengobatannya, Anda bisa lebih waspada dengan radang usus buntu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. 

Untuk mencegah apendisitis, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat, serta konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.

Jika Anda mengalami gejala serupa, segera bertemu dengan dokter spesialis bedah digestif di Rumah Sakit Medistra untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?

Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:

Telepon: (021) 5210-200

Whatsapp: 0817-5210-200

Ambulans: (021) 521-02-01

 

Referensi:

Temukan dokter yang sesuai dengan anda​

Processing your request, please be patient.