mri

MRI: Teknologi Canggih untuk Hidup Sehat

Kemajuan teknologi di bidang medis saat ini memberi kemudahan bagi para dokter untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk pencitraan diagnostik penyakit pasien. 

Apa itu MRI?

MRI merupakan alat diagnostik modern untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa penggunaan sinar-X ataupun bahan radio aktif. 

Medan magnet yang besar membuat molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Melalui proses pengolahan sinyal, komputer akan menghasilkan gambar yang merepresentasikan struktur internal tubuh.

Manfaat pemeriksaan MRI

MRI menghasilkan gambar yang lebih jelas dan detail dari jaringan lunak seperti otak dan saraf dibandingkan dengan X-ray atau CT scan.

Alat ini merupakan metode yang lebih akurat untuk mendiagnosis kelainan pada jaringan lunak muskuloskeletal seperti otot, ligamen, tendon, tulang rawan, dan ruang sendi, baik pada cedera lutut maupun bahu.

Selain itu, alat ini mengevaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara, organ-organ dalam perut, pembuluh darah dan jantung.

Apakah pemeriksaan dengan MRI aman?

Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit atau kerusakan pada tubuh. Tetapi, karena alat ini menggunakan medan magnet yang sangat kuat, pasien harus melepaskan semua benda logam sebelum menjalani pemeriksaan. 

Prosedur umumnya berlangsung antara 30 hingga 90 menit tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa. Selama pemeriksaan, pasien akan mendengar suara bising yang cukup keras akibat proses kerja MRI. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, petugas kesehatan akan memberikan headphone atau earplug.

Keunggulan MRI

Gambar yang dihasilkan oleh MRI sangat detail dan jernih, sehingga sangat berguna untuk mendiagnosis berbagai kelainan pada jaringan lunak di dalam tubuh. 

Selain itu, MRI di Rumah Sakit Medistra dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan kita untuk menilai fungsi organ secara real-time (Functional MRI) seperti aliran darah di otak dan jantung (Perfusion Imaging), dan menganalisis metabolisme di dalam tumor (Spectroscopy Imaging). 

Prosedur pemeriksaan MRI

Sebelum prosedur pemeriksaan MRI dilakukan, pasien akan diminta untuk mengisi kuisioner untuk mendapakan informasi mengenai keadaan pasien, riwayat kesehatan ataupun operasi sebelumnya. 

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjalani pemeriksaan ini? Pasian hanya akan diminta untuk melepaskan benda-benda logam seperti:

  • Dompet
  • Handphone
  • Alat bantu pendengaran
  • Perhiasan dan jam tangan
  • Pulpen, klip kertas, kunci, dan koin
  • Ikat rambut dan bulu mata palsu
  • Baju yang memiliki kancing logam atau risleting
  • Sepatu, sabuk, pin, dan sebagainya.

Jika pasien memiliki benda-benda logam yang ditanamkan di dalam tubuh, pasien harus memberitahukan kepada petugas medis sebelum pemeriksaan berlangsung. Contoh benda logan yang menempel pada tubuh yaitu:

  • Klip pada operasi aneurisma
  • Pacemaker pada jantung
  • Alat bantu pendengaran
  • Implan metalik
  • Alat prostetik
  • Katup jantung buatan
  • Gigi palsu

Seperti pada pemeriksaan radiologi lainnya, pada kasus tertentu kadang-kadang dokter memerlukan penyuntikkan kontras media intravena untuk memperjelas kelainan yang ada di dalam tubuh. Pasien diharapkan puasa selama empat jam sebelum pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan dilakukan, diperlukan penilaian fungsi ginjal.

Kontras media MRI

Sebelum menjalani pemeriksaan dengan menggunakan zat kontras, pasien akan diminta memberikan persetujuan terlebih dahulu. Jika setelah berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis pasien masih merasa ragu, pasien berhak untuk menolak.

Zat kontras yang umum digunakan dalam prosedur ini adalah gadolinium. Zat ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas gambar sehingga dokter dapat mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat. 

Meskipun demikian, sebagian kecil pasien (sekitar 1 dari 100 orang) mungkin mengalami reaksi ringan terhadap zat kontras ini. Reaksi ini biasanya bersifat sementara dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Bagi pasien yang memiliki riwayat asma, alergi (terhadap makanan, obat-obatan, atau zat kontras pada pemeriksaan sebelumnya), risiko terjadinya reaksi alergi terhadap gadolinium akan lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien untuk menginformasikan riwayat alergi ini kepada petugas medis sebelum pemeriksaan.

Catatan prosedur MRI 

Terdapat beberapa hal yang perlu diingat sebelum melakukan prosedur ini.

  • Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan
  • Cek laboratorium, ureum dan creatinin
  • Banyak minum air putih sampai menjelang prosedur 
  • Datang 15 menit sebelum jadwal untuk mengisi kuisioner pemeriksaan
  • Kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
  • Beri tahu petugas bila memiliki riwayat alergi

Penutup

Setelah prosedur dilakukan, dokter akan menganalisis hasil MRI. Hasil MRI kemudian digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya. Alat MRI adalah teknologi yang sudah banyak membantu banyak orang untuk mendeteksi beragam penyakit.

Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur MRI, Anda bisa mengakses melalui tautan ini:

Informasi MRI Rumah Sakit Medistra.

 

Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?

Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:

Telepon: (021) 5210-200

Whatsapp: 0817-5210-200

Ambulans: (021) 521-02-01

Temukan dokter yang sesuai dengan anda​

Processing your request, please be patient.