Teknologi medis terus berkembang untuk memberikan hasil diagnosis yang lebih cepat dan akurat. Salah satu inovasi yang digunakan adalah Magnetic Resonance Elastography atau MRE, teknik pencitraan yang menggabungkan kecanggihan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan elastografi untuk mendeteksi kekakuan jaringan.
Kegunaan MR elastografi
Umumnya, MRE digunakan untuk mendeteksi kekakuan hati dan berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh fibrosis dan peradangan pada penyakit hati kronis. Tetapi, MRE juga bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang timbul di bagian tubuh lainnya.
MRE bekerja dengan menggunakan getaran mekanis yang menghasilkan gelombang geser (shear wave) untuk mengukur kekakuan jaringan tubuh. Gelombang ini bergerak lebih cepat melalui jaringan yang lebih keras. Hasil pemeriksaan ini memberikan gambaran tentang sifat elastisitas dan kekentalan jaringan yang dinyatakan dalam satuan kilopascal (kPa).
Proses pemeriksaan menggunakan MR elastografi
1. Persiapan sebelum MRE
Sebelum melakukan proses MRE, persiapan pasien sangat penting untuk hasil yang akurat. Pasien dianjurkan untuk melakukan puasa selama tiga sampai empat jam sebelum prosedur.
Puasa diperlukan untuk memastikan bahwa gambar yang dihasilkan tidak terganggu oleh aktivitas pencernaan atau gas di dalam tubuh yang dapat mempengaruhi hasil pencitraan.
Pasien juga akan diminta untuk melepas pakaian dan perhiasan seperti anting, kalung, dan jam tangan yang dapat mengganggu proses pemindaian.
2. Proses MRE
Pada saat pemeriksaan, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja pemindaian MRI yang dilengkapi dengan perangkat MRE. Pemeriksaan MRI umumnya memakan waktu 15 hingga 45 menit, sementara MR Elastografi hati hanya memakan waktu kurang lebih lima menit.
Pasien akan menggunakan pakaian khusus pada saat pemeriksaan MRE. Setelah itu, dokter atau tenaga medis akan menempatkan alat atau bantalan khusus yang mengeluarkan getaran dalam frekuensi rendah dan melewati hati.
Sistem MRI kemudian akan mendapatkan gambar gelombang yang melewati hati dan memproses data tersebut untuk membentuk gambar yang menunjukkan kekakuan jaringan pada hati.
3. Pasca MRE
Setelah melakukan pemeriksaan, pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Ahli radiologi akan melakukan analisis terhadap gambar dari hasil pemindaian menggunakan MRE.
Apabila hasil pemindaian sudah selesai dianalisis, tim medis akan memberikan informasi kepada pasien untuk menentukan langkah selanjutnya.
Baca Juga: MRI: Teknologi Canggih untuk Hidup Sehat
Keunggulan MR elastografi
MRE direkomendasikan oleh berbagai asosiasi medis, seperti American College of Radiology (ACR) dan American Association for the Study of Liver Diseases (AASLD).
MRE semakin diminati oleh praktisi medis berkat berbagai keunggulan yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa kelebihan MRE dibandingkan dengan metode diagnosis lainnya:
- Non-invasif: Tidak memerlukan tindakan bedah atau pengambilan sampel jaringan.
- Akurasi tinggi: Mampu mendeteksi fibrosis hati pada stadium awal dengan sensitivitas yang tinggi.
- Fleksibilitas: Berfungsi baik pada pasien dengan kondisi obesitas atau asites yang umumnya menjadi kendala pada saat menggunakan alat diagnosis Ultrasound Elastography.
Penutup
MR Elastografi adalah salah satu inovasi medisyang memberikan kenyamanan, akurasi, dan keamanan. Rumah Sakit Medistra menyediakan fasilitas diagnosis modern dengan MR Elastografi yang dilengkapi dengan fitur fat quantification untuk mengukur kekakuan hati (liver fibrosis) dan kadar lemak dalam hati.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi di Rumah Sakit Medistra jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan alat diagnosis MRE dan mengetahui lebih lanjut mengenai alat ini.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh: dr. Erika Widyanti
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Referensi:
- Akkaya HE, et al. (2018). Magnetic resonance elastography: basic principles, technique, and clinical applications in the liver. Diagn Interv Radiol 2018; 24:328–335.
- Venkatesh, S. K., Yin, M., & Ehman, R. L. (2013). Magnetic resonance elastography of liver: technique, analysis, and clinical applications. Journal of magnetic resonance imaging: JMRI, 37(3), 544–555. https://doi.org/10.1002/jmri.23731
- Magnetic resonance elastography – Mayo Clinic
Dokter Rekomendasi:
Abdul Muthalib, Prof.Dr. , SpPD, KHOM
Hematology & Medical Oncology