Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi pada organ-organ yang termasuk dalam saluran kemih seperti ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, atau urethra. ISK dapat terjadi bila bakteri masuk ke saluran kemih melalui urethra, lalu berkembang biak di dalam kandung kemih sehingga menyebabkan infeksi.
Terdapat beberapa jenis ISK berdasarkan letaknya. ISK dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. ISK atas
Infeksi terjadi pada organ-organ di atas kandung kemih yaitu ginjal (pyelonefritis) dan ureter.
2. ISK bawah
infeksi terjadi pada kandung kemih (cystitis), urethra (urethritis), dan prostat (prostatitis).
Gejala infeksi saluran kemih
Terdapat beberapa gejala yang bisa dirasakan apabila seseorang mengalami ISK. Berikut adalah beberapa gejala yang harus diperhatikan:
- Frekuensi buang air kecil meningkat namun volume sedikit
- Tidak dapat menahan keinginan buang air kecil (urgensi)
- Nyeri saat berkemih (disuria)
- Rasa tidak tuntas setelah buang air kecil
- Air seni berwarna keruh
Faktor resiko infeksi saluran kemih
ISK dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi karena struktur anatomi tubuh mereka. Berikut adalah beberapa faktor resiko terjadinya infeksi saluran kemih.
1. Terdapat kelainan pada saluran kemih
Beberapa kelainan yang bisa menyebabkan ISK salah satunya adalah pembesaran prostat jinak atau biasa disebut dengan Benign Prostate Enlargement (BPE). Kondisi ini terjadi umumnya pada laki-laki di atas umur 50 tahun.
Selain BPE, refluks vesikoureter juga bisa menjadi penyebab terjadinya ISK. Kondisi ini terjadi ketika urine dari kantung kemih mengalir kembali ke arah ureter dan ginjal.
2. Terdapat batu pada saluran kemih
Batu kandung kemih terbentuk dari endapan mineral yang ada di dalam kandung kemih. Adanya batu di dalam kandung kemih dapat menyumbat pembuangan urine.
Penyebab batu kandung kemih beragam, seperti memiliki riwayat batu ginjal, diabetes, dan dehidrasi berkepanjangan. Batu kandung kemih dapat membuat rasa sakit pada saat buang air kecil dan perasaan kurang nyaman.
3. Penggunaan kateter urine
Kateter umumnya digunakan pada pasien yang tidak dapat buang air kecil secara normal, contohnya kondisi gangguan saraf, setelah melakukan operasi, dan pasien koma.
Agar tidak terkena infeksi saluran kemih, kateter urine harus diganti secara rutin dan penggunaannya harus selalu bersih.
4. Umumnya terjadi kepada perempuan
Infeksi saluran kemih dapat terjadi kepada siapapun, laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, perempuan lebih berisiko terkena infeksi saluran kemih. Beberapa alasannya adalah:
- Urethra perempuan lebih pendek dibandingkan laki-laki
- Menopause
- Cara membersihkan yang salah, yaitu membersihkan area selangkangan dari belakang (dubur/anus) ke depan (vagina). Bakteri dari dubur akan terbawa ke saluran kemih yang menyebabkan infeksi saluran kemih
- Kebersihan yang kurang terjaga
- Komplikasi
Cara mencegah infeksi saluran kemih
Agar terhindar dari infeksi saluran kemih, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Menjaga kebersihan dengan cara menyeka bagian kewanitaan dari depan ke belakang
- Rutin minum air putih
- Hindari menahan buang air kecil terlalu lama dan terlalu sering
- Pilih produk kebersihan yang tepat
Bila tidak segera diobati, ISK dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan bakteri dapat masuk ke dalam sistem peredaran darah. Bakteri yang masuk bisa menyebabkan bakterimia, sepsis, hingga kematian.
Apabila anda mengalami infeksi saluran kemih atau kondisi serupa, anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis urologi di Rumah Sakit Medistra.
Referensi: