Kerontokan rambut berlebihan sering kali menimbulkan kekhawatiran. Alopecia, salah satu kondisi medis yang paling umum terkait dengan kerontokan rambut dapat memengaruhi area kulit kepala atau bahkan seluruh tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan dengan tingkat keparahan yang beragam.
Apa itu alopecia?
Alopecia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rambut rontok yang berlebihan yang bisa terjadi pada kulit kepala atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental seperti menurunkan rasa percaya diri.
Terdapat tiga jenis alopecia, di antaranya:
- Areata: Rambut rontok berbentuk lingkaran (patches).
- Totalis: Hilangnya seluruh rambut di kulit kepala.
- Universalis: Kehilangan rambut di seluruh tubuh.
Kondisi ini bisa menyerang anak-anak, riwayat keluarga dengan penyakit alopecia, diabetes, lupus, dan tiroid.
Penyebab alopecia
Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Penyebab lainnya adalah:
1. Faktor genetik
Jika terdapat anggota keluarga memiliki riwayat gangguan ini, kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini lebih tinggi. Gangguan ini disebut dengan Alopecia Androgenetik, dikenal juga sebagai kebotakan pola pria atau wanita. Tidak hanya faktor genetik, kondisi ini juga dipengaruhi oleh perubahan hormon.
2. Disfungsi sistem imun
Gangguan sistem imun menyebabkan rambut rontok dalam bentuk bercak-bercak kecil. Kondisi ini disebut dengan Alopecia Areata, di mana sistem imun menyerang folikel rambut.
3. Faktor kebiasaan
Rambut rontok yang disebabkan oleh kebiasaan menata rambut dengan cara menarik rambut secara berlebihan seperti kuncir kuda yang terlalu ketat kepang.
4. Stres
Stres emosional yang berlebihan dapat memicu gangguan ini dengan meningkatkan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini menyebabkan rambut rontok dan lama-kelamaan mengalami kebotakan.
5. Kondisi medis
Penyakit seperti lupus, diabetes, dan gangguan tiroid dapat menyebabkan alopecia. Selain itu, Kemoterapi dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan rambut rontok sebagai efek samping dari perawatan medis tersebut.
Gejala alopecia
Gejala utama yang muncul adalah kerontokan rambut dan terjadi dalam pola berikut.
1. Rambut rontok
Rontoknya rambut dalam jumlah besar, baik dalam bentuk bercak atau secara merata di seluruh kulit kepala. Kerontokan rambut juga dapat terjadi secara tiba-tiba dan cepat dalam waktu singkat. Kehilangan rambut berbentuk lingkaran kecil, biasanya di kulit kepala atau wajah.
2. Penipisan rambut
Rambut menjadi lebih tipis dan rapuh. Rambut baru yang tumbuh kembali juga menjadi lebih tipis dan halus dibandingkan dengan kondisi rambut sebelumnya.
Pengobatan alopecia
Berbagai metode pengobatan tersedia untuk alopecia, mulai dari yang berbasis medis hingga alternatif.
- Kortikosteroid, bekerja dengan menekan sistem imun untuk mengurangi peradangan pada folikel rambut. Obat ini bisa diberikan secara topikal, injeksi, atau oral.
- Minoxidil, obat topikal yang membantu memperpanjang fase pertumbuhan rambut.
- Transplantasi rambut, melakukan bedah dengan cara memindahkan folikel rambut dari area yang tumbuh subur ke area yang mengalami kerontokan.
- Terapi laser tingkat rendah, merangsang folikel rambut dan meningkatkan pertumbuhan rambut.
- Pengelolaan stres, melakukan teknik relaksasi untuk mencegah kondisi ini.
Pencegahan alopecia
Meski tidak semua jenis alopecia dapat dicegah, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi risikonya.
- Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang. Pola makan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral dapat mendukung kesehatan rambut.
- Menggunakan perawatan rambut yang tepat seperti menghindari penggunaan bahan kimia yang keras dan alat panas yang berlebihan pada rambut.
- Menghindari menata rambut dengan gaya yang menarik rambut terlalu kencang.
Penutup
Memahami seputar alopecia adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini. Dengan kombinasi pengobatan modern, perubahan gaya hidup, dan dukungan emosional, banyak pasien berhasil mengelola kondisi ini. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Medistra untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Referensi:
- Sibbald, C. (2023). Alopecia areata: An updated review for 2023. Journal of Cutaneous Medicine and Surgery, 27(3), 241–259. https://doi.org/10.1177/12034754231168839
- Alopecia areata – Cleveland Clinic
Dokter Rekomendasi:
Fransiskus Xaverius Clinton, Dr., Sp.DVE
Dermatology