Apakah Anda pernah merasa sesak di bagian dada dengan dada yang terasa berat? Jika ya, kedua hal tersebut adalah gejala asma. Penyakit ini tidak boleh diabaikan karena dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan benar.
Apa itu asma?
Kondisi gangguan napas ini disebabkan oleh peradangan dan otot yang menegang pada saluran pernapasan. Akibatnya, napas akan terasa sesak saat terkena pemicu tertentu seperti debu, polusi, dan melakukan beberapa jenis olahraga.
Penyebab asma
Gangguan napas ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti genetik dan lingkungan. Asma bukanlah penyakit yang menular.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita asma.
1. Faktor genetik
Jika terdapat anggota keluarga atau orang tua yang menderita kondisi ini, terdapat kemungkinan besar anak-anak mereka juga memiliki kondisi yang sama.
2. Faktor lingkungan
Beberapa orang memiliki alergi terhadap hal-hal tertentu seperti:
- polusi,
- jamur dinding,
- udara dingin,
- asap bakaran,
- bulu hewan,
- dan serbuk sari.
Selain dua faktor di atas, beberapa penyebab seperti obesitas dan stres bisa menjadi pemicu terjadinya asma.
Gejala asma
Pada setiap orang, gejala dan tingkat keparahannya bervariasi. Seiring berjalannya waktu, gejala dapat berkurang atau bisa bertambah semakin parah.
Berikut adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai:
- Sesak dan kesulitan bernapas
- Napas yang pendek
- Mengeluarkan bunyi saat menarik napas, khususnya terjadi pada anak-anak
- Batuk berlebih saat malam hari
- Dada terasa sesak
- Cepat lelah
Kondisi di atas dapat semakin ringan atau parah seiring bertambahnya usia. Beberapa tanda-tanda apabila kondisi ini semakin parah adalah semakin sulit bernapas dan harus menggunakan inhaler semakin sering.
Jenis-jenis asma
Tidak hanya satu macam, berikut adalah beberapa jenis-jenis yang umum:
- Alergi: Beberapa pemicu seperti faktor lingkungan menjadi penyebab utama dari asma dengan tipe ini.
- Non-alergi: Stres, infeksi, dan faktor lainnya menjadi pemicu jenis ini.
- Olahraga: Gangguan pernapasan akan timbul setelah atau selama melakukan beberapa aktivitas fisik yang berat
- Malam hari: Mengalami gangguan pernapasan yang lebih sering timbul pada malam hari
- Resisten steroid: Asma akan timbul akibat seseorang tidak responsif terhadap steroid
Perawatan asma
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi gejala-gejalanya. Meski belum dapat disembuhkan total, berikut adalah beberapa perawatan yang bisa dilakukan pada saat asma kambuh.
1. Inhaler
Penggunaan inhaler adalah perawatan paling umum yang digunakan oleh penderita asma. Inhaler bekerja dengan cara mengantar obat secara langsung ke dalam paru-paru.
Terdapat dua tipe inhaler:
- Bronkodilator, meredakan gejala dan membuka jalur udara pernapasan.
- Steroid, mengurangi peradangan dan memperbaiki gejala asma.
2. Melakukan gaya hidup sehat
Selain menggunakan inhaler, penderita juga bisa melakukan beberapa gaya hidup sehat untuk mencegah asma kambuh.
- Mengetahui pemicu utama yang menyebabkan asma sering kambuh
- Menghindari pemicu
- Kelola stres
- Istirahat yang cukup
- Menjaga kebersihan lingkungan dari debu dan kotoran
Kelola asma dengan baik
Apabila gangguan pernapasan ini tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengetahui penyebab, faktor, dan cara menangani asma dengan tepat bisa mencegahnya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Semoga artikel ini membantu Anda untuk memahami seputar asma. Apabila Anda, teman, atau anggota keluarga memiliki gejala seperti yang sudah disebutkan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Medistra.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01