Stroke adalah gangguan serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat atau pembuluh darah di otak pecah. Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak rusak karena kekurangan oksigen dan nutrisi. Gangguan ini bisa mengakibatkan cacat permanen, bahkan kematian jika tidak ditangani segera.
Stroke bisa dialami siapa saja, namun risikonya meningkat pada usia di atas 50 tahun, terutama pada penderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serta mereka dengan gaya hidup tidak sehat. Risiko juga lebih tinggi pada kelompok ras tertentu, seperti kulit hitam dan Asia Selatan.
Tanda dan gejala stroke
Mengenali gejala sejak awal sangat penting. Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang datang secara mendadak dan bisa menyebabkan kecacatan permanen bahkan kematian bila tidak segera ditangani.
Beberapa gejala yang paling sering muncul meliputi:
- Sulit berbicara atau mengalami kebingungan saat mendengar pembicaraan.
- Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki – biasanya hanya di satu sisi tubuh.
- Penglihatan tiba-tiba menjadi buram atau kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
- Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, sering disertai mual dan pusing.
- Kesulitan menjaga keseimbangan atau berjalan.
Jika mengalami gejala ini, segera lakukan tes FAST:
- Face: Apakah salah satu sisi wajah turun saat tersenyum?
- Arms: Bisakah kedua tangan diangkat bersamaan?
- Speech: Apakah bicaranya terdengar aneh atau tidak jelas?
- Time: Jika ya, segera hubungi layanan darurat medis.
Penyebab dan faktor risiko stroke?
Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal:
- Stroke iskemik: akibat pembuluh darah otak tersumbat
- Stroke hemoragik: akibat pembuluh darah otak pecah dan terjadi perdarahan
Ada juga kondisi yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau “stroke ringan” yang bersifat sementara, tetapi menjadi peringatan serius akan kemungkinan stroke besar di masa depan.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena ganguan ini antara lain:
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Gangguan irama jantung
- Obesitas
- Kurang olahraga
- Merokok dan minum alkohol berlebihan
- Menggunakan pil KB kombinasi
- Kehamilan dengan komplikasi preeklampsia
Cara mencegah stroke dengan gaya hidup sehat
Sebagian besar gangguan ini dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan sehari-hari dan menjaga kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah penting yang bisa dilakukan:
1. Berhenti merokok
Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko. Berhenti merokok dapat menurunkan risiko.
2. Atur pola makan sehat
Konsumsi makanan rendah garam, rendah lemak jenuh, dan tinggi serat. Buah, sayur, dan biji-bijian utuh sangat baik untuk mencegah stroke.
3. Aktif bergerak
Olahraga secara rutin membantu menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki sirkulasi darah. Disarankan melakukan aktivitas aerobik 150 menit per minggu seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
4. Jaga berat badan
Berat badan yang berlebih bisa meningkatkan tekanan darah dan risiko diabetes. Menurunkan berat badan bisa mengurangi risiko stroke secara keseluruhan.
5. Kontrol penyakit
Jika memiliki kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, patuhi anjuran dokter dan minum obat secara teratur.
6. Batasi konsumsi alkohol
Terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan tekanan darah naik. Batasi konsumsi maksimal satu gelas per hari untuk wanita, dan dua gelas untuk pria.
Selalu lakukan pemeriksaan rutin!
Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi risiko lebih awal. Diskusikan dengan dokter mengenai pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta patuhi pengobatan jika Anda pernah mengalami stroke atau TIA (transient ischemic attack). Kerja sama dengan dokter sangat membantu menjaga kondisi tetap stabil dan mencegah stroke berulang.
Namun, penting diingat bahwa stroke datang secara mendadak. Jadi apabila Bapak, Ibu, keluarga, tetangga, atau teman mengalami dua atau lebih gejala yang sudah disebutkan, SEGERA ke IGD RS Medistra dalam waktu kurang dari 2 jam sejak kejadian/onset. Jangan ke poliklinik atau rawat jalan, karena penanganan bisa terlambat dan risiko kecacatan permanen atau kematian meningkat.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh: dr. Ika Yulieta Sihombing, Sp.N
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Dokter Rekomendasi:

dr. Ika Yulieta Sihombing, Sp.N
Neurology