Pada tanggal 18 Maret 2025, Rumah Sakit Medistra menyelenggarakan acara Health Talk secara daring melalui Zoom Meeting dalam rangka memperingati hari ginjal sedunia. Acara ini menghadirkan para ahli kesehatan terkemuka yang membahas berbagai aspek penting terkait penyakit ginjal kronis, mulai dari keamanan berpuasa hingga terapi pengobatan. Diskusi ini dipandu oleh dr. Yuditha Liany Sudirjo, Sp.PD, serta diawali dengan sambutan dari dr. Adhitya Wardhana, selaku Direktur Rumah Sakit Medistra.
Puasa bagi penderita penyakit ginjal kronis
Sesi pertama dibawakan oleh Prof. Dr. dr. Jose Roesma, PhD, SpPD, KGH, yang membahas tentang keamanan puasa bagi penderita penyakit ginjal kronis (PGK). Menurut beliau, pasien dengan kondisi ginjal yang masih stabil dapat menjalani puasa dengan pengawasan ketat dari dokter. Namun, penderita dengan gangguan ginjal yang sudah memasuki tahap lanjut, terutama yang menjalani hemodialisis (cuci darah) disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan berpuasa.
Prof. Jose juga menjelaskan bahwa asupan cairan sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal selama puasa. Oleh karena itu, pasien disarankan untuk membagi konsumsi cairan secara optimal saat sahur dan berbuka agar tidak mengalami dehidrasi.
Fakta dan mitos seputar penyakit ginjal
Menurut dr. Ginova Nainggolan, Sp.PD-KGH, banyak mitos seputar penyakit ginjal yang menyesatkan. Salah satunya adalah anggapan bahwa minum air putih berlebihan dapat menyembuhkan penyakit ginjal, padahal ini justru dapat memperberat kerja ginjal. Mitos lain adalah pengobatan herbal bisa menyembuhkan ginjal, padahal pengobatan medis tetap diperlukan sesuai kondisi pasien.
Dr. Ginova menegaskan bahwa penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah. Deteksi dini penting bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti:
- Diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung
- Obesitas atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
- Sering mengonsumsi obat tanpa pengawasan medis
- Penyakit autoimun (lupus) atau riwayat infeksi (HIV, Hepatitis)
- Riwayat pre-eklampsia pada kehamilan
Deteksi Dini Penyakit Ginjal bisa dilakukan dengan cara cek tekanan darah dan gula darah untuk melihat faktor risiko utama. Selain itu, cek urin (albuminuria) untuk mendeteksi kebocoran protein yang menandakan gangguan ginjal. Cek darah (Creatinine & eGFR) juga dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah penyakit ginjal berkembang lebih lanjut.
Nutrisi untuk penderita penyakit ginjal kronik
Menurut dr. Amelia Jessica, Sp.GK, AIFO-K, penderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK) harus mengontrol protein, natrium, dan fosfor untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Sekitar 31% penderita PGK mengalami kekurangan energi dan protein akibat penurunan nafsu makan, ketidakseimbangan metabolik, dan efek dialisis, yang meningkatkan risiko komplikasi.

Pilih sumber protein berkualitas seperti hewani: Ikan salmon, telur, daging sapi, ayam, susu sapi. Sumber protein nabati bisa berasal dari tahu, tempe, biji-bijian. Namun, asupan protein ini harus dibatasi. Konsumsi protein berlebihan dapat memperberat kerja ginjal, sementara diet rendah protein dapat memperlambat progresivitas PGK. Pilih protein hewani lebih dari nabati untuk penyerapan yang lebih baik.
Batasi asupan natrium maksimal 1 sdt garam/hari untuk mencegah tekanan darah tinggi. Disarankan untuk mengurangi makanan tinggi fosfor dan lakukan pola makan yang tepat untuk membantu memperlambat progresivitas penyakit ginjal dan meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan terapi pengganti ginjal
Sebagai penutup, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH membahas berbagai terapi bagi penderita penyakit ginjal yang harus disesuaikan dengan stadium penyakitnya.
Terapi konservatif dilakukan dengan cara menerapkan pola makan sehat, gaya hidup seimbang, dan obat-obatan untuk memperlambat progresivitas penyakit. Selain terapi konservatif, terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi ginjal dilakukan untuk gagal ginjal tahap akhir.

Jumlah pasien hemodialisis terus meningkat setiap tahun sehingga deteksi dini sangat penting agar penyakit ginjal bisa ditangani sebelum mencapai tahap yang lebih serius.
Rawat ginjal dalam rangka hari ginjal sedunia
Health Talk ini memberikan wawasan penting bagi peserta mengenai cara menjaga kesehatan ginjal dalam rangka hari ginjal sedunia. Dengan adanya edukasi dari para dokter spesialis, diharapkan masyarakat lebih memahami cara mengelola penyakit ginjal kronis dengan tepat. Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ginjal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter nefrologi di Rumah Sakit Medistra sebelum melakukan puasa dan menentukan pola makan.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01