Nyeri haid atau dismenore adalah keluhan yang sering dialami oleh banyak perempuan. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, memengaruhi aktivitas sehari-hari, bahkan menyebabkan ketidakhadiran di sekolah atau tempat kerja. Meski menjadi masalah kesehatan yang umum, tidak sedikit wanita yang merasa kesulitan dalam mengatasi kondisi ini.
Penyebab Nyeri Haid
Nyeri haid dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang terbagi menjadi dua jenis utama.
1. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah jenis nyeri haid yang terjadi tanpa adanya gangguan medis lain. Proses ini dipicu oleh peningkatan produksi prostaglandin, hormon yang mengatur kontraksi pada rahim.
Kontraksi ini diperlukan untuk membantu proses pengeluaran darah menstruasi, namun kadar prostaglandin yang tinggi justru dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat mengganggu.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko dismenore primer antara lain:
- Merokok
- Stres
- Usia di bawah 30 tahun
- Tidak pernah hamil
- Memulai menstruasi sebelum usia 12 tahun
- Indeks massa tubuh (BMI) yang sangat rendah atau tinggi
2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, fibroid, atau adenomyosis. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan nyeri haid yang lebih parah, disertai dengan gejala lain seperti pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, atau nyeri perut yang lebih berlanjut setelah menstruasi berakhir.
Gejala Nyeri Haid
Nyeri haid dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang sering dialami meliputi:
- Kram perut yang menyakitkan
- Nyeri yang menjalar ke punggung, pinggul, atau paha
- Mual atau muntah
- Kembung atau perubahan pola buang air besar
- Pusing dan kelelahan
- Gangguan tidur atau insomnia
- Perubahan suasana hati, seperti kecemasan dan depresi
Cara Mengatasi Nyeri Haid
Nyeri haid bisa diatasi dengan berbagai cara, baik menggunakan obat-obatan maupun metode alami.
1. Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan obat seperti ibuprofen merupakan salah satu cara yang paling umum dan efektif untuk meredakan nyeri haid. Obat-obatan ini mengurangi kontraksi rahim yang menyakitkan.
2. Gunakan Penghangat
Menggunakan bantal pemanas, heating pad, atau berendam dalam air hangat dapat membantu mengurangi nyeri haid dengan cara mengendurkan otot-otot rahim yang kram.
3. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu melepaskan endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Olahraga juga membantu melancarkan peredaran darah sehingga rasa sakit dapat berkurang.
4. Manajemen Stres
Stres dapat memperburuk nyeri haid, jadi penting untuk menerapkan teknik relaksasi guna mengurangi ketegangan tubuh. Beberapa teknik yang dapat dicoba termasuk meditasi, pernapasan dalam, dan yoga. Mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Apabila rasa sakit sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak bisa ditangani dengan perawatan rumahan atau obat-obatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Beberapa tanda bahwa Anda perlu menghubungi dokter termasuk:
- Nyeri yang sangat parah atau tidak dapat ditoleransi
- Nyeri yang berlangsung lebih dari 3 hari
- Nyeri yang tidak hilang dengan pengobatan yang biasa digunakan
- Pendarahan yang sangat banyak atau tidak teratur
- Nyeri yang terjadi di luar siklus menstruasi atau saat berhubungan seksual
Jaga Kesehatan Reproduksi dengan Tepat
Nyeri haid atau dismenore adalah kondisi yang umum. Meski sering dianggap sebagai hal yang normal, nyeri yang parah dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Mengetahui jenis dismenore dan memilih pengobatan yang tepat sangat penting untuk meredakan rasa sakit.
Jika rasa sakit sudah mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Medistra Hospital untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh: dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.Og, Mres
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Dokter Rekomendasi

dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.Og, Mres
Obstetrics and Gynecology
Referensi
- Itani, R., Soubra, L., Karout, S., Rahme, D., Karout, L., & Khojah, H. M. J. (2022). Primary Dysmenorrhea: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment Updates. Korean journal of family medicine, 43(2), 101–108. https://doi.org/10.4082/kjfm.21.0103
- Period pain (dysmenorrhea) and its causes – Medical News Today
- Painful periods (dysmenorrhoea) – Health Direct