Usus buntu atau apendiks adalah organ kecil yang menempel pada usus besar. Peradangan pada organ ini dikenal juga sebagai apendisitis. Tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang hebat, apendisitis dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, mari pahami seputar usus buntu dan bahaya peradangannya apabila tidak ditangani dengan cepat.
Peradangan Usus Buntu
Gejala awal yang timbul adalah rasa nyeri di bagian tengah perut, sekitar pusar. Rasa nyeri akan bertambah parah apabila seseorang bergerak, batuk, atau menekan di area tersebut.
Terdapat dua jenis radang usus buntu:
1. Apendisitis Akut
Jenis ini yang paling umum. Gejalanya muncul secara tiba-tiba, dan memburuk dengan cepat.
2. Apendisitis Kronis
Usus buntu meradang dan tidak bertambah parah. Gejalanya lebih ringan, dan nyeri bisa kembali setelah beberapa minggu, bulan, bahkan tahun.
Radang harus segera ditangani oleh tenaga medis. Apabila tidak ditangani secepatnya, usus buntu dapat pecah. Gejala lain yang bisa timbul antara lain:
- Mual
- Muntah
- Hilang nafsu makan
Umumnya, kondisi ini dialami oleh orang-orang dengan usia sepuluh sampai dengan tiga puluh tahun. Apendisitis terjadi karena tersumbatnya usus buntu oleh kotoran atau benda asing. Bakteri bertumbuh di dalam sumbatan dan mengakibatkan infeksi. Jika tidak segera diobati, usus buntu dapat terbuka atau pecah.
Pengobatan
Seseorang yang mengalami gejala usus buntuk harus segera ditangani oleh dokter, mengingat apendisitis bisa menyebabkan komplikasi serius. Pertama, dokter akan melakukan diagnosa sebelum melanjutkan tindakan.
Tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosa pasien adalah tes darah, menguji sampel air seni, dan pemindaian CT scan serta MRI. Jika pasien terdiagnosa mengalami apendisitis, dokter akan melanjutkan tindakan.
Sebelum melakukan pembedahan, pasien akan diberikan anestesi. Kemudian bedah dilakukan untuk mengangkat usus buntu. Setelah bedah selesai, dokter akan menutup kembali sayatan bedah dengan jahitan.
Pemulihan Pasca Bedah
Umumnya, pasien akan pulih dari usus buntu sekitar satu sampai dengan dua minggu. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri pasca bedah. Pasien diperbolehkan untuk pulang setelah dokter menyatakan pasien sudah pulih dan cukup sehat.
Selama di rumah, pasien bisa melakukan beberapa hal untuk membantu pemulihan.
- Kembali melakukan aktivitas seperti biasa secara perlahan-lahan
- Berhati-hati dengan luka jahitan pada saat mandi
- Pasien tidak boleh melakukan aktivitas berat seperti olahraga sampai benar-benar pulih
Pemulihan akan memakan waktu lebih lama apabila usus buntu sudah pecah atau terdapat komplikasi lainnya.
Komplikasi
Apendisitis yang tidak ditangani segera bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh. Komplikasi yang timbul dari kondisi ini yaitu:
- Usus buntu pecah
- Nanah di rongga perut
- Bakteri yang berisiko masuk ke aliran darah
Penutup
Usus buntu adalah kondisi medis yang perlu diperhatikan. Dengan mengetahui gejala, penyebab, dan pengobatannya, Anda bisa lebih waspada dengan radang usus buntu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis.
Untuk mencegah radang usus buntu, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat, serta konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.
Jika Anda mengalami gejala serupa, segera bertemu dengan dokter spesialis bedah digestif di Rumah Sakit Medistra untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01