Hepatitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada hati yang dapat dipicu oleh infeksi, gangguan autoimun, atau paparan zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan. Hati memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu menyaring racun dan menghasilkan empedu. Ketika organ ini meradang, fungsinya dalam menjalankan tugas-tugas vital tersebut bisa terganggu.
Secara umum, penyakit ini dibagi menjadi dua tipe utama: akut dan kronis. Hepatitis akut muncul secara tiba-tiba dan biasanya dapat sembuh dalam waktu yang relatif singkat. Sementara itu, hepatitis kronis berkembang perlahan-lahan dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang lebih berat, seperti sirosis atau bahkan kanker hati.
Jenis-jenis hepatitis
Peradangan ini terdiri dari berbagai jenis, yang masing-masing memiliki penyebab dan cara penularan yang berbeda-beda.
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus A (HAV), yang umumnya menular melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini sering kali bersifat akut dan dapat sembuh dalam beberapa bulan tanpa perawatan medis khusus. Meski demikian, ada kasus di mana kondisi ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
2. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh virus B (HBV), yang bisa menular melalui cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan seksual. Kondisi ini berpotensi menjadi infeksi kronis yang dapat menyebabkan sirosis atau bahkan kanker hati. Walaupun pengobatan dengan obat antivirus dapat membantu mengontrol penyakit ini, belum ada terapi yang dapat menyembuhkannya secara total.
3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus C (HCV), yang menyebar melalui darah yang terkontaminasi, biasanya akibat berbagi jarum suntik. Pada awalnya, sebagian besar orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala, tetapi jika dibiarkan tanpa pengobatan, infeksi ini bisa berkembang menjadi hepatitis kronis yang menyebabkan sirosis atau gagal hati. Kini, kondisi ini dapat disembuhkan dengan terapi antiviral terbaru.
4. Hepatitis D dan E
Hepatitis D hanya menyerang individu yang sudah terinfeksi hepatitis B, sementara hepatitis E lebih sering dijumpai di negara dengan sanitasi yang buruk. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
5. Hepatitis toksik
Hepatitis toksik terjadi karena keracunan akibat alkohol, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu. Jenis ini bisa bersifat akut atau kronis, bergantung pada lamanya paparan racun dan tingkat keparahannya.
6. Hepatitis autoimun
Hepatitis autoimun adalah jenis yang langka, di mana sistem kekebalan tubuh salah mengenali jaringan hati sebagai ancaman dan mulai menyerangnya. Penyakit ini bersifat kronis dan dapat merusak hati secara bertahap.
Penyebab
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang paling umum adalah infeksi virus. Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan hepatitis:
- Virus: Hepatitis A, B, C, D, dan E adalah penyebab utama hepatitis viral.
- Paparan racun: Alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, dan bahan kimia dapat merusak hati dan menyebabkan hepatitis toksik.
- Penyakit autoimun: Sistem kekebalan tubuh yang menyerang hati sendiri.
- Penyakit lain: Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, atau gangguan genetik seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson.
Bagaimana penularannya?
Penyakit ini bisa menular dengan cara yang berbeda-beda, tergantung jenis virusnya. Berikut adalah beberapa cara umum penularannya:
- Hepatitis A dan E: Dapat menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi virus.
- Hepatitis B, C, dan D: Menular melalui kontak dengan cairan tubuh, terutama darah. Misalnya, berbagi jarum suntik atau hubungan seks tanpa pelindung dapat menjadi media penularan.
Pengobatan
Cara pengobatan penyakit ini sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Perubahan gaya hidup
- Obat antivirus untuk hepatitis B kronis, obat antivirus dapat mengendalikan virus dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Namun, pengobatan ini bersifat seumur hidup.
- Direct-acting antivirals (DAA) untuk hepatitis C, DAA adalah obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit ini dalam waktu singkat.
- Transplantasi hati mungkin diperlukan apabila hepatitis telah menyebabkan kerusakan hati parah (seperti sirosis).
Pencegahan
Cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit ini adalah dengan pencegahan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Vaksinasi untuk mencegah hepatitis A dan B.
- Rutin membersihkan tangan sebelum makan
- Hindari berbagi jarum atau alat pribadi untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B, C, dan D.
Penutup
Peradangan hati dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan hati jika tidak segera ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala awal dan memahami faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroentero-hepatologi di Medistra Hospital untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi serius di masa depan.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Referensi
- Castaneda, D., Gonzalez, A. J., Alomari, M., Tandon, K., & Zervos, X. B. (2021). From hepatitis A to E: A critical review of viral hepatitis. World journal of gastroenterology, 27(16), 1691–1715. https://doi.org/10.3748/wjg.v27.i16.1691
- Hepatitis – Cleveland Clinic
- Hepatitis – NHS UK