Stres bukan hanya berdampak pada kesehatan mental dan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan kulit seseorang. Tak jarang, stres menjadi pemicu berbagai permasalahan kulit seperti jerawat, penuaan dini, dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, memahami dampak stres pada kulit dan bagaimana mengelolanya sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan kecantikan alami.
Dampak stres pada kulit: apa yang terjadi di dalam tubuh?
Saat seseorang mengalami stres, otak, khususnya amigdala, bagian yang mengatur emosi, akan memberi sinyal kepada hipotalamus sebagai pusat komando. Hipotalamus kemudian mengaktifkan sistem saraf dan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan katekolamin, termasuk adrenalin, ke dalam aliran darah.
Efek dari adrenalin ini sangat cepat: detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan tubuh melepaskan glukosa serta lemak sebagai sumber energi tambahan.
Selain itu, kortisol, hormon stres utama juga dilepaskan. Kortisol menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kadar gula darah, dan menjadi penyebab jerawat, kulit berminyak, hingga obesitas dalam jangka panjang. Inilah mengapa dampak stres pada kulit sering terlihat dalam bentuk breakout, kulit kusam, dan tanda-tanda penuaan.
Masalah kulit yang dapat dipicu oleh stres
1. Jerawat dan produksi minyak berlebih
Ketika stres meningkat, kelenjar minyak pada kulit menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak, yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbulnya jerawat.
2. Penuaan dini
Kortisol merusak kolagen, protein penting yang menjaga kekencangan kulit dan memicu peradangan. Akibatnya, kulit kehilangan elastisitasnya dan mulai timbul kerutan.
3. Kulit kusam dan tidak bercahaya
Kulit yang sehat biasanya terlihat cerah dan bercahaya. Namun di bawah tekanan stres, proses regenerasi kulit terganggu, menyebabkan kulit tampak kusam dan tidak sehat.
4. Perburukan kondisi kulit kronis
Bagi mereka yang memiliki kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, atau rosacea, stres dapat memperparah gejala yang ada.
5. Gatal, ruam, dan kerontokan rambut
Stres berat dapat memicu timbulnya ruam, gatal-gatal, serta melemahkan kuku dan rambut. Bahkan dalam kasus ekstrem, stres dapat menyebabkan kerontokan rambut secara signifikan.
Manajemen stres
Meskipun kita tidak selalu bisa menghindari stres, ada banyak cara untuk mengelolanya. Dengan manajemen stres yang tepat, dampak stres pada kulit dapat diminimalkan bahkan dicegah sepenuhnya.
1. Identifikasi sumber stres
Langkah awal adalah mengenali pemicu stres dalam kehidupan sehari-hari. Membuat jurnal stres bisa menjadi alat bantu yang efektif untuk mencatat kejadian, reaksi, dan cara kita menghadapinya.
2. Terapkan teknik 4A untuk mengelola stres
- Avoid (hindari): Hindari stres yang tidak perlu. Ketahui batasan dan jangan takut untuk mengatakan “tidak”.
- Alter (ubah): Jika stres tidak bisa dihindari, cobalah untuk mengubah situasi atau cara Anda berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
- Adapt (beradaptasi): Ubah cara pandang Anda terhadap stres. Lihat dari sisi lain yang lebih positif.
- Accept (terima): Beberapa hal tidak bisa diubah. Belajarlah untuk menerima dan mengalihkan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan.
3. Terapkan gaya hidup sehat
Untuk menurunkan kadar stres dan menjaga kesehatan kulit, lakukan beberapa kebiasaan berikut:
- Konsumsi makanan bergizi
- Olahraga secara rutin
- Tidur cukup dan berkualitas
- Lakukan self-care secara teratur, seperti meditasi atau perawatan kulit
Kendalikan stres untuk kulit sehat
Mengetahui dan memahami dampak stres pada kulit adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh. Dengan pendekatan manajemen stres yang konsisten dan menyeluruh, Anda tidak hanya melindungi kulit dari kerusakan, tapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Artikel ini ditulis oleh: dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp.KJ (K), MPH
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01
Dokter Rekomendasi:

dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp.KJ (K), MPH
Psychiatry