Risiko terkena kanker usus besar meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan data medis global, ancaman kanker ini biasanya mulai meningkat pada usia di atas 40 tahun, terutama bagi mereka yang menjalani gaya hidup modern dengan pola makan kurang sehat. Deteksi dini menjadi sangat penting karena kanker usus besar seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Salah satu metode paling efektif yang tersedia saat ini adalah kolonoskopi.
Apa itu kolonoskopi?
Kolonoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa seluruh bagian usus besar menggunakan alat fleksibel bernama kolonoskop. Alat ini dilengkapi dengan kamera dan lensa serat optik yang dimasukkan melalui anus untuk melihat kondisi permukaan dinding usus.
Dengan kolonoskopi, dokter dapat mendeteksi adanya polip atau tumor yang berpotensi menjadi ganas. Di negara maju, kolonoskopi menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin bagi orang berusia di atas 50 tahun dan direkomendasikan setiap 3–5 tahun.
Manfaat kolonoskopi
Pemeriksaan ini memungkinkan dokter:
- Mendeteksi polip sejak dini
- Mengangkat polip yang berpotensi berubah menjadi kanker
- Mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium
Jika kanker usus besar ditemukan dalam stadium awal, pasien memiliki peluang besar untuk sembuh total melalui tindakan operasi atau terapi lanjutan.
Persiapan
Agar hasil kolonoskopi akurat, usus besar harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa makanan. Dokter akan memberikan panduan khusus tentang diet dan menyarankan konsumsi larutan pencuci usus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Mengikuti instruksi diet sehari sebelum tindakan
- Mengonsumsi larutan pencuci usus sesuai jadwal
- Tidak mengonsumsi makanan padat sebelum prosedur
Proses kolonoskopi
Pemeriksaan kolonoskopi umumnya berlangsung selama 20–30 menit. Pasien akan diminta untuk berbaring telentang atau menyamping. Kolonoskop dimasukkan perlahan ke dalam usus besar melalui anus.
Gambar dari kamera akan ditampilkan di layar monitor, memungkinkan dokter mengamati kondisi usus secara detail. Jika ditemukan kelainan seperti polip, dokter bisa langsung melakukan tindakan seperti pengangkatan polip (polipektomi) atau mengambil sampel jaringan (biopsi).
Apa itu polip usus besar?
Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dinding usus besar. Meskipun sebagian besar bersifat jinak, polip dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diatasi sejak awal. Oleh karena itu, polip yang ditemukan selama prosedur biasanya langsung diangkat dan diperiksa di laboratorium.
Pasca prosedur
Setelah prosedur selesai:
- Pasien dianjurkan untuk beristirahat selama kurang lebih 1 jam.
- Disarankan pulang dengan pendamping dan tidak mengemudi selama 4 jam.
- Bisa makan kembali setelah 2 jam, kecuali ada instruksi diet khusus dari dokter.
- Bila ada tindakan tambahan seperti polipektomi, aktivitas akan dibatasi.
Hasil pemeriksaan akan dijelaskan secara menyeluruh oleh dokter, biasanya disertai gambar atau video dari proses kolonoskopi.
Apakah kolonoskopi aman?
Kolonoskopi tergolong aman bila dilakukan oleh dokter spesialis yang berpengalaman. Komplikasi sangat jarang terjadi, tetapi bisa saja muncul, terutama jika dilakukan tindakan pengangkatan polip. Komplikasi yang mungkin termasuk pendarahan ringan yang biasanya berhenti dengan sendirinya.
Dimana melakukan kolonoskopi?
Medistra Hospital menyediakan fasilitas kolonoskopi lengkap dengan dokter spesialis saluran cerna (Gastroenterologi) yang berpengalaman internasional. Diagnosis dan tindakan medis dilakukan dengan ketepatan tinggi dan teknologi modern.
Butuh Bantuan atau Informasi Lebih Lanjut?
Rumah Sakit Medistra siap untuk melayani Anda. Untuk pertanyaan, informasi, dan bantuan darurat, Anda bisa menghubungi kami melalui:
Telepon: (021) 5210-200
Whatsapp: 0817-5210-200
Ambulans: (021) 521-02-01